This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 November 2012

Fadhilat Kelebihan Kegunaan Ayat Kursi


Fadhilat Kelebihan Kegunaan Ayat Kursi

Bismillahirrahmanirrahim
ayat kursi, kegunaan ayat kursi, kelebihan ayat kursi, fadhilat ayat kursi
Salam!.. harap korang ceria macam pak cik :) . Kenapa pak cik ceria?. Sebab pak cik baru je makan goreng pisang. So pak cik ceria. Maka benarlah orang kata gendang gendut tali kecapi, kenyang perut suka hati jer :) .
Tengok kat title pasal ayat kursi, semua secara lazimnya da tau da pasal ayat kursi ni. Best la, ayat pelindung la, tapi bukan semua amalkan kan?. Tak pe, so, pak cik repeat lagi apa yang best pasal ayat kursi ni.
  
  • Untuk anak anak korang yang lembab sikit untuk belajar, korang bacakan ayat kursi 50 kali kat dalam air dan bagi diorang minum
  • Kelebihan ayat kursi lain adalah bila korang kena kejar musuh, or ada orang nak rompak korang, terus jer korang buat bulatan dengan isyarat nafas sambil baca ayat kursi dan duduk dalam bulatan tu. Kemudian terus bacakan ayat kursi sebanyak 50 kali.
  • Bila korang masuk rumah dan bacakan ayat kursi sekali di setiap penjuru rumah, setan dan gengnya takkan berani dekat
  • Kalo kurang baca sebelum tidur, kurang akan dapat dua geng malaikat yang jaga korangnya tidur, sapa kaco,diorang cantas

keistimewaan al-qur'an

 


Alquran adalah kitabullah yang diturunkan lafal dan maknanya kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran adalah kitab suci yang kekal abadi dan terpelihara serta dijaga oleh Allah SWT sampai akhir zaman.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 9, "Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami yang benar-benar memeliharanya." Rasulullah SAW memelihara Alquran dengan menghafalkan setiap ayat yang diwahyukan kepadanya.

Bahkan, Allah SWT telah menjamin terpeliharanya hafalan Nabi SAW terhadap ayat-ayat Alquran. "Janganlah kamu menggerakan lidahmu untuk (membaca] Alquran karena hendak cepat-cepat menguasainya, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. (QS Al-Qiyamah 16-17]

Rasulullah SAW sangat mendorong sahabat dan umatnya untuk menghafal ayat-ayat suci Alquran. Orang-orang yang menghafal Alquran mendapat posisi yang istimewa di mata Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mereka yang menjaga Alquran lewat hafalan akan mendapat posisi yang terhormat dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.

Nabi Muhammad SAW mengibaratkan orang yang tak memiliki hafalan Alquran sebagai gubuk kumuh yang nyaris roboh. "Orang yang tidak mempunyai hafalan Alquran sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR Tirmidzi). Lantas apa saja keistimewaan yang akan diraih seorang hamba yang menghafal Alquran?

Alquran merupakan pedoman hidup bagi orang yang ingin bahagia di dunia dan akhirat. Menurut dia, Rasulullah SAW mendorongan umatnya untuk mencintai Alquran.  Amr bin Salmah, seorang sahabat Nabi SAW, karena kemampuannya menghafal Alquran, pada usia tujuh tahun telah mendapat posisi yang istimewa di kalangan masyarakatnya. Atas kepandaiannya menghafal Alquran, ia selalu ditunjuk menjadi imam shalat jamaah atau shalat jenazah.

Hal itu sesuai dengan hadis Nabi SAW, "Orang yang paling banyak menghafal ayat-ayat Alquran lebih utama untuk menjadi imam." Demikian pula dengan Ibnu Abbas. Pada usia 10 tahun, ia telah hafal 30 juz. (Bukhari - Fathul Bari). Ia pun kemudian menjadi ulama besar dalam tafsir karena ingatan yang sangat terjaga pada masa kanak-kanak.
"Ahli tafsir terbaik adalah Ibnu Abbas," ujar Abdullah bin Masud.

Bahkan mereka yang mampu menghafal Alquran dalam sebuah hadis disebutkan akan merasakan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu. "Barangsiapa yang membaca (hafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR Hakim)

Selain itu, Alquran juga menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya. Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bersabda,
"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya."

Mereka yang hafiz Alquran pun akan mendapatkan penghargaan khusus dari Rasulullah SAW. Hal itu pernah terjadi ketika proses pemakaman para syuhada yang gugur di Perang Uhud. "Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Alquran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR Bukhari)

Nabi SAW pun lebih mempercayai orang yang memiliki hafalan Alquran paling banyak sebagai pemimpin. Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surah apa yang kau hafal?

"Aku hafal surah ini.. surah ini.. dan surat Al Baqarah."

"Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi.

‘’Benar,’’ jawab Shahabi

Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR At-Turmudzi dan An-Nasai). Selain itu, orang-orang yang hafal Alquran adalah mereka yang diberi ilmu. Tak heran, jika anak-anak yang hafiz Alquran mampu menoreh prestasi yang cemerlang di sekolahnya.

Bahkan, ada pula hadis yang menempatkan para hafiz di posisi yang amat mulia. "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Alquran. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR Ahmad).

Selain mendapat jaminan kemuliaan di dunia, diakhirat kelak nanti para penghafal Alquran akan memiliki derajat yang lebih tinggi. Jaminannya adalah surga. Sungguh, luar biasa. Umat Muslim pun diajarkan untuk menghormati para penghafal Alquran.

Tujuan Hidup di Muka bumi


Ibadat dalam Islam mempunyai ciri-ciri yang tersendiri yang berbeza sama sekali daripada konsep ibadah di dalam agama dan kepercayaan yang lain. Antara ciri-ciri tersebut ialah tidak ada sebarang perantaraan di antara Allah dan manusia, dan ibadat dalam Islam tidak terikat dengan sesuatu tempat atau masa yang tertentu.

Firman Allah SWT :

Maksudnya:“Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepada Ku”

(Az-Zariyat: 56)

Rasulullah SAW bersabda. ( Terjemahannya ):

“Seluruh muka bumi ini adalah masjid untukku; Suci dan bersih.”

Ibadat itu terdiri daripada berbagai bentuk, bukan satu macam sahaja sehingga manusia merasa tidak jemu dalam menunaikan ibadatnya. Peningkatan ibadat itu pula berbeza dan beraneka rupa sesuai dengan perangai, kecenderungan dan minat manusia itu sendiri.

Ibadat di dalam Islam merangkumi segala kegiatan manusia dari segi rohaniah dan jasmaniah. Tiap-tiap seorang muslim boleh mencampurkan urusan dunia dan akhirat, inilah kombinasi yang indah di dalam Islam yang tidak terdapat di dalam agama-agama lain.

Pintu untuk membuat ibadat adalah terbuka di semua penjuru. Semua aktiviti manusia sehingga makan dan minum pun boleh menjadi ibadat jika ia berniat untuk mengumpulkan tenaga bagi memperjuangkan perkara-perkara yang baik seperti yang disuruh oleh Islam.

Pengertian Dan Ruang Lingkup Ibadat

Perkataan ibadat datang dari perkataan Arab. Dari segi bahasa bererti: patuh, taat, tunduk, menyembah dan perhambakan diri kepada sesuatu.

Dari segi istilah agama: Ibadat bererti tindakan menurut dan mengikat diri dengan sepenuhnya kepada segala perkara-perkara yang disyariatkan oleh Allah dan diseru oleh para Rasul, sama ada ia berbentuk suruhan atau larangan.

Di antara ayat perintah beribadat, contohnya sebagaimana firman Allah SWT :

Maksudnya:

“Dirikanlah sembahyang serta berikan zakat.”

(An-Nisa’ : 77)

Sementara itu banyak terdapat ayat al Qur’an dan al Hadis yang mewajibkan supaya beribadat. Di antaranya:

Maksudnya :

“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu.”

(Az-Zaariyat : 56)

Firman Allah SWT lagi:


Maksudnya :

“Wahai sekalian manusia beribadahlah kepada Tuhan kau yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu (menjadi orang-orang yang) bertaqwa.”

(Al-Baqarah : 21)

Daripada ayat di atas boleh dibuat kesimpulan berikut:

  1. Allah SWT menciptakan umat manusia dan memerintah mereka supaya melakukan ibadat serta menjunjung perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya.

  2. Tujuan sebenar Allah SWT menciptakan manusia ialah untuk beribadat. Manusia diwajibkan beribadat kepada Allah SWT serta mengemukakan ibadah-ibadahnya, hanya kepada Allah tanpa menyekutui Allah dengan sesuatu makhluk.

  3. Mewajibkan dan tugas beribadat sentiasa dituntut hingga sampai menemui Allah, seseorang itu tidak akan terlepas daripada tugas tersebut walaupun jiwanya telah meningkat tinggi dan sentiasa dalam perhubungan yang kuat dengan tuhannya.

  4. Setiap peribadatan hendaklah berdasarkan keikhlasan yang lahir daripada hati yang redha, sebagai mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Pembahagian Dan Matlamat Ibadah

Ibadah terbahagi kepada tiga iaitu ibadah asas (fardu ain), ibadah fardu kifayah dan ibadah umum.

  1. Ibadah Asas.

Ibadah asas ialah ibadat yang merupakan fardu ain yang merangkumi soal-soal aqidah sperti dalam rukun iman yang enam. Ia juga merupakan amalan wajib yang perlu ditunaikan oleh setiap orang muslim seperti yang terkandung dalam rukun Islam. Ini bererti bahawa sebelum kita melaksanakan ibadat yang lain, kedua-dua ibadat yang asas ini perlu dilaksanakan terlebih dahulu.

  1. Ibadah Fardu Kifayah.

Bidang ibadat ini menitikberatkan kepada amalan-amalan sosial dalam masyarakat Islam yang merupakan nadi atau urat saraf yang menghubungkan antara antara satu sama lain. Ia meliputi menyelenggarakan mayat untuk dikuburkan, menegakkan jihad dalam semua bidang, menegakkan sekolah dan institusi pengajian tinggi (dalam semua bidang yang diperlukan), mewujudkan ekonomi Islam, mewujudkan pentadbiran Islam dan melaksanakan kebajikan am.

  1. Ibadah Umum.

Ibadah umum ialah segala kegiatan manusia yang tunduk kepada hukum-hukum dan nilai-nilai agama Islam. Segala aktiviti dan amalan manusia dan tugas-tugasnya sehari-hari tergolong dalam istilah ibadah jika ia dilaksana dengan ikhlas dan jujur. Ibadah umum boleh dibahagikan kepada dua bahagian :

  • Peribadi dan akhlak yang tinggi yang boleh mendatangkan pahala seperti bercakap benar, amanah jujur merendah diri, tidak mementingkan diri sendiri atau menganggap diri lebih tinggi dan mulia daripada orang lain, menunaikan janji dan tidak mengkhianati orang lain.

Firman Allah SWT: Maksudnya:

“…hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertakwa dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa ( maksiat )…”

( Al- Iara’ : 37 )

Sabda Rasulullah SAW ( Terjemahannya ) :

“ Iman itu mempunyai 77 cabang dan malu ialah salah satu daripada cabang iman.

( Al Bukhari )

Termasuk dalam erti iman ialah sayang kepada saudaranya. Sabda Rasulullah SAW maksudnya :

“Tidak beriman ( iman yang sempurna ) salahnya ( sesama Muslim ) sebagaimana ia mencintai dirinya . “

( Al Bukhari )

Ibadah umum dalam bentuk mengatur cara kehidupan seharian daripada pengurusan keperluan peribadi sehinggalah kepada cara membina negara, perhubungan antara bangsa, cara melaksanakan hukum dalam masa perang dan damai. Semuanya ada peraturan-peraturan akhlak yang mulia daripada perspektif Islam yang boleh membuat amalan-amalan kita itu menjadi ibadah.

Syarat-Syarat Bagi Sesuatu Amalan (Adat) Menjadi Ibadah

Semua pekerjaan kita boleh menjadi ibadah jika dilakukan mengikut cara-cara yang telah ditetapkan oleh Islam. Ia mesti mengandungi perhubungan dua hala. Iaitu perhubungan kita dengan Allah dan perhubungan kita sesama manusia.

Firman Allah SWT :

Maksudnya:

“Akan ditimpa kehinaan ke atas mereka itu di mana sahaja. Mereka berada melainkan mereka menghubungkan diri dengan Allah dan menghubungkan diri sesama manusia”.

Kalau kita hanya menegakkan salah satu dari dua hubungan ini sahaja, umpamanya perhubungan sesama manusia sahaja tanpa memberikan perhatian kepada perhubungan dengan Allah SWT dan tidak menurut perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW, ia tidak dikira ibadah dan Allah mungkin menimpakan azab dan kehinaan ke atas kita.

Oleh itu, amalan-amalan biasa hanya akan diakui sebagai ibadat jika ia memenuhi syarat-syarat berikut:

  1. Amalan yang dikerjakan itu hendaklah diakui Islam, iaitu sesuai dengan hukum-hukum syariat dan tidak bercanggah dengan hukum-hukum tersebut.

  2. Amalan-amalan itu dikerjakan dengan

  3. Amalan-amalan itu hendaklah dibuat dengan seelok-eloknya bagi menepati kehendak-kehendak hadis Nabi SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim yang bererti; “Sesungguhnya Allah mewajibkan kebaikan pada tiap-tiap sesuatu.”

  4. Ketika membuat kerja-kerja hendaklah sentiasa menurut hukum-hukum syariat dan batasnya, tidak menzalimi orang, tidak khianat, tidak menipu dan tidak menindas atau merampas hak orang.

  5. Dalam mengerjakan amalan-amalan dunia itu tidak lalai dan tidak cuai dari menjalankan kewajipan ibadat yang khusus seperti solat, puasa dan sebagainya sesuai dengan firman Allah SWT :

Maksudnya :

“(Ibadat itu dikerjakan oleh) orang-orang yang kuat imannya yang tidak dilalaikan oleh perniagaan atau berjualbeli daripada menyebut serta mengingati Allah dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat. Mereka takutkan hari (kiamat) yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan.”

Senin, 26 November 2012

Sejarah manusia

SEJARAH DICIPTAKANNYA MANUSIA




I. PENGERTIAN TENTANG MANUSIA

Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan

Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria.
Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan orangtua.Selain masih banyakpenggolongan yang lainnya
berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan),
afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan , warga negara, anggota partai ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar (misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang tampil dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan', dll).

1. CIRI-CIRI FISIK


Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari). Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat mempengaruhinya, seperti gizi makanan.Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun. Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah [1] sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun. Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.

2. CIRI-CIRI MENTAL

Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang di temui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.

Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.

3. HABITAT

Pandangan konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih eman milyar jiwa, adalah salah satu dari mamalia terbanyak di dunia.Sebagian besar manusia (61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat; terkadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang.Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya dengan sumber air dan, bergantung pada gaya hidup, sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya mangsa/makanan. Dengan datangnya infrastruktur perdagangan dan pengangkutan skala besar, kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah menjadi tak terlalu penting, dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan daya pendorong bertambah atau berkurangnya populasi.Habitat manusia dalam sistem ekologi tertutup di lingkungan yang tidak akrab dengannya (Antartika, angkasa luar) sangatlah mahal dan umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk tujuan ilmiah, militer, atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah sporadis, dengan maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu tertentu. Ini adalah akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa Yuri Gagarin tahun 1961, semua manusia 'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada banyak keberadaan manusia di ruang angkasa berkelanjutan sejak peluncuran kru perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31 Oktober 2000.

4. POPULASI

Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 sampai 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh milyar selama abad ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah 6.3 milyar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan melonjak drastis selama abad ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa contoh dari masalah yang dihadapi oleh manusia yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.

5. ASAL MULA

Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.
Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:

a. perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
b. pengurangan gigi taring.
c. penggerak bipedal (dua kaki)
d. perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).

Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini.
Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia). Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.

6. ROHANI,KEAGAMAAN DAN KEPERCAYAAN

Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia" terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.

7. ANIMISME

Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya. Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya.Kebanyakan sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan penyelesaian perjalanan tersebut.Ritual dalam kebudayaan animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa.Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.

8. MISTIKME

Barangkali merupakan praktek kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan dengan Tuhan.

9. POLITHEISME

Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah, tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman). Dalam agama tersebut, manusia umumnya diciri-cirikan dengan kerendahan mutunya kepada dewa-dewa, terkadang dicerminkan dalam masyarakat berhirarki diperintah yang oleh dinasti-dinasti yang menyatakan keturunan sifat ketuhanan/kedewaan. Dalam agama yang mempercayai reinkarnasi, terutama Hinduisme, tak ada batasan yang kedap di antara hewan, manusia, dan dewa, karena jiwa dapat berpindah di seputar spesies yang berbeda tanpa kehilangan identitasnya.

10. MONOTHEISME

Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan malampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak. Dalam agama Yahudi, Tuhan adalah pusat dalam pemilihan orang Yahudi sebagai rakyat, dan dalam Kitab Suci Yahudi, takdir komunitas dan hubungannya dengan Tuhan mempunyai hak istimewa yang jelas (harus diutamakan) di atas takdir individu. Kekristenan bertumbuh keluar dari agama Yahudi dengan menekankan takdir individual, khususnya setelah kematian, dan campur tangan pribadi Tuhan dengan adanya inkarnasi, yaitu dengan menjadi manusia selama sementara. Islam, walaupun menolak kepercayaan kristiani untuk Tritunggal dan inkarnasi ketuhanan, sangatlah mirip dengan Kekristenan dalam melihat manusia sebagai wali / wakil dari Tuhan dan satu-satunya makhluk inkarnasi yang memiliki kehendak bebas (atau dapat berdosa) atau melakukan hal yang bertentangan dengan alam. Dalam semua agama Abraham, manusia adalah penguasa, atau pengurus, di atas seluruh muka Bumi dan semua makhluk lain, sedikit lebih rendah daripada malaikat (lihat Rantaian Makhluk-Makhluk), dan memiliki moral hati nurani yang unik. Hinduisme, juga belakangan mengembangkan teologi monotheis seperti theisme monistik, yang berbeda dari pikiran Barat mengenai monotheis. Agama monotheistik mempunyai kemiripan dalam kepercayaan bahwa umat manusia diciptakan oleh Tuhan, diikat oleh kewajiban kasih sayang, dan dirawat oleh pemeliharaan baik kaum / pihak ayah.

Lihat pula: Tuhan, Jiwa, Atman, Karma, Mistik, Ritual, Kegembiraan meluap, Pengorbanan, Korban, Keselamatan, Kebangkitan, Inkarnasi, Reinkarnasi, Doa, Pemujaan, Moralitas, Hati nurani.
Manusia yang diciptakan sebagai pemimpin umat manusia sebagai para keturunan Nabi




Nama Adam Usia 930 tahun Periode sejarah 5872 - 4942 SM Tempat turunnya di bumi India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab Jumlah keturunannya (anak) 40 (laki-laki dan perempuan) Tempat wafat India, ada yang berpendapat di Mekah di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 25 kali

Nama Idris bin Yarid, nama aslinya Akhnukh, nama Ibunya Asyut Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as Usian 345 tahun Periode sejarah 4533 - 4188 SM Tempat diutus (lokasi) Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis) Tempat wafat Allah mengangkatnya ke langit di Al-Quran disebutkan sebanyak 2 kali

Nama Nuh bin Lamak Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as Usia 950 tahun Periode sejarah 3993 - 3043 SM Tempat diutus (lokasi) Selatan Irak Jumlah keturunannya (anak) 4 putra Tempat wafat Mekah al-Mukarramah Sebutan kaumnya Kaum Nuh di Al-Quran disebutkan43 kali

Nama Hud bin Abdullah Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ 'Aush ('Uks) ⇒ 'Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud as Usia 130 tahun Periode sejarah 2450 - 2320 SM Tempat diutus (lokasi) Al-Ahqaf (lokasinya antara Yaman dan Oman) Jumlah keturunannya (anak) - Tempat wafat Bagian Timur Hadramaut (Yaman) Sebutan kaumnya Kaum 'Ad di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 7 kali

Nama Shalih bin Ubaid Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih as Usia 70 tahun Periode sejarah 2150 - 2080 SM Tempat diutus (lokasi) Daerah al-Hijr (Mada'in Salih, antara Madinah dan Syria)Jumlah keturunannya (anak) - Tempat wafat Mekah al-Mukarramah Sebutan kaumnya Kaum Tsamud di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 10 kali

Nama Ibrahim bin Azar Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as Usia 175 tahun Periode sejarah 1997 - 1822 SM Tempat diutus (lokasi) Ur di daerah selatan Babylon (Irak) Jumlah keturunannya (anak) 13 anak Tempat wafat Al-Khalid (Hebron, Palestina/Israel) Sebutan kaumnya Bangsa Kaldan di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 69 kali

Nama Luth bin Haran Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Haran ⇒ Luth as Usia 80 tahun Periode sejarah 1950 - 1870 SM Tempat diutus (lokasi) Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth) Jumlah keturunannya (anak) 2 putri (Ratsiya dan Za'rita) Tempat wafat Desa Shafrah di Syam (Syria) Sebutan kaumnya Kaum Luth di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 27 kali

H. Nama Ismail bin Ibrahim Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as Usia 137 tahun Periode sejarah 1911 - 1774 SM Tempat diutus (lokasi) Mekah al-Mukarramah Jumlah keturunannya (anak) 12 anak Tempat wafat Mekah al-Mukarramah Sebutan kaumnya Amaliq dan Kabilah Yaman di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 12 kali

Nama Ishaq (Ishak) bin Ibrahim Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as Usia 180 tahun Periode sejarah 1897 - 1717 SM Tempat diutus (lokasi) Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan'an (Kana'an) Jumlah keturunannya (anak) 2 anak Tempat wafat Al-Khalil (Hebron) Sebutan kaumnya Bangsa Kan'an di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 17 kali

Nama Ya'qub (Yakub/Israel) bin Ishaq (Ishak), Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as Usia 147 tahun Periode sejarah 1837 - 1690 SM Tempat diutus (lokasi) Syam (Syria/Siria) Jumlah keturunannya (anak) 12 anak Tempat wafat Al-Khalil (Hebron) Sebutan kaumnya Bangsa Kan'an di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 18 kali

Nama Yusuf bin Ya'qub (Yusuf bin Yakub) Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Yusuf as Usia 110 tahun Periode sejarah 1745 - 1635 SM Tempat diutus (lokasi) Mesir Jumlah keturunannya (anak)3 anak (2 laki-laki, 1 perempuan) Tempat wafat Nablus Sebutan kaumnya Heksos dan Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan 58 kali

Nama Syu'aib (Syuaib) bin Mikail Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu'aib as Usia 110 tahun Periode sejarah 1600 - 1490 SM Tempat diutus (lokasi) Madyan (di pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai) Jumlah keturunannya (anak) 2 anak perempuan Tempat wafat Yordania Sebutan kaumnyaMadyan dan Ashhabul Aikah di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 11 kali

Nama Ayub (Ayyub) bin Amush Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ al-'Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub as Usia 120 tahun Periode sejarah 1540 - 1420 SM Tempat diutus (lokasi) Dataran Hauran Jumlah keturunannya (anak) 26 anak Tempat wafat Dataran Hauran Sebutan kaumnya Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 4 kali

Nama Dzulkifli (Zulkifli) bin Ayub, nama aslinya Bisyr (Basyar) Garis KeturunanAdam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ al-'Aish ⇒ Rum ⇒⇒ Amush ⇒ Ayub as ⇒ Dzulkifli as Usia75 tahun Periode sejarah1500 - 1425 SM Tempat diutus (lokasi)Damaskus dan sekitarnya Jumlah keturunannya (anak)- Tempat wafat Damaskus Sebutan kaumnyaBangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), di daerah Syria dan Yordania di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak2 kali

Nama Musa bin Imran Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa as Usia 120 tahun Periode sejarah 1527 - 1407 SM Tempat diutus (lokasi) Sinai di Mesir Jumlah keturunannya (anak) 2 anak (namanya Azir dan Jarsyun), dari istrinya yang bernama ShafuraTempat wafat Gunung Nebu (Bukit Nabu') di Jordania (sekarang) Sebutan kaumnya Bani Israil dan Fir'aun (gelar raja Mesir) di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 136 kali

Nama Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒⇒ Harun as Usia 123 tahun Periode sejarah 1531 - 1408 SM Tempat diutus (lokasi) Sinai di Mesir Jumlah keturunannya (anak) - Tempat wafat Gunung Nebu (Bukit Nabu') di Jordania (sekarang)Sebutan kaumnya Bani Israil dan Fir'aun (gelar raja Mesir) di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 20 kali

Nama Daud (Dawud, David) bin Isya Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as Usia 100 tahun Periode sejarah 1063 - 963 SM Tempat diutus (lokasi) Palestina (dan Israil) Keturunannya (anaknya) Sulaiman (Sulaeman) Tempat wafat Baitul Maqdis (Yerusalem)Sebutan kaumnya Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak18 kali

Nama Sulaiman (Sulaeman, Sulayman) bin Daud (Dawud) Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as Usia 66 tahun Periode sejarah 989 - 923 SM Tempat diutus (lokasi) Palestina (dan Israil) Keturunannya (anaknya) Rahab'an (Ruhba'am/Rehabeam) Tempat wafatBaitul Maqdis (Yerusalem) Sebutan kaumnya Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 21 kali

Nama Ilyas bin Yasin Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun as ⇒⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas as Usia 60 tahun Periode sejarah 910 - 850 SM Tempat diutus (lokasi) Ba'labak (daerah di Lebanon) Jumlah keturunannya (anak) – Tempat wafat Diangkat Allah ke langit Sebutan kaumnya Bangsa Fenisia di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 4 kali

Nama Ilyasa' bin Akhthub Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Yusuf as ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa' as Usia 90 tahun Periode sejarahN885 - 795 SM Tempat diutus (lokasi) Jaubar, Damaskus Jumlah keturunannya (anak) -Tempat wafat Palestina Sebutan kaumnya Bangsa Arami dan Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan 2 kali

Nama Yunus (Yunan) bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya (catatan : Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya, kecuali Yunus dan Isa) Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Yusuf as ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus as Usia 70 tahun Periode sejarah 820 - 750 SM Tempat diutus (lokasi) Ninawa, Irak Jumlah keturunannya (anak) - Tempat wafat Ninawa, Irak Sebutan kaumnya Bangsa Asyiria, di utara Irak di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 5 kali

Nama Zakaria (Zakariya) bin Dan Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒ Rahab'am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal'athah ⇒ Barkhiya ⇒⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakaria as Usia 122 tahun Periode sejarah 91 SM - 31 M Tempat diutus (lokasi) Palestina Jumlah keturunannya (anaknya) 1 Tempat wafat Halab (Aleppo)Sebutan kaumnya Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 12 kali

Nama Yahya bin Zakaria Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒ Rahab'am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal'athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakaria as ⇒ Yahya as Usia 32 tahun Periode sejarah 1 SM - 31 M Tempat diutus (lokasi) Palestina Jumlah keturunannya (anaknya) - Tempat wafat Damaskus Sebutan kaumnya Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 5 kali

Nama Isa bin Maryam binti Imran Maryam adalah nama Ibunya (catatan : Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya, kecuali Isa dan Yunus) Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒ Rahab'am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au'am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa asUsia 33 tahun Periode sejarah 1 SM - 32 M Tempat diutus (lokasi) Palestina Jumlah keturunannya (anaknya) -Tempat wafat Diangkat oleh Allah ke langit Sebutan kaumnya Bani Israil di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak di dalam Al-Qur'an nama Isa disebutkan sebanyak 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali

Nama Muhammad bin Abdullah

Manusia Sbg Kholifah

FUNGSI MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI


Februari 27, 2012



Oleh : Imam Faisal



ALLAH SWT menciptakan alam semesta dan menentukan fungsi-fungsi dari setiap elemen alam ini. Mata hari punya fungsi, bumi punya fungsi, udara punya fungsi, begitulah seterusnya; bintang-bintang, awan, api, air, tumbuh-tumbuhan dan seterusnya hingga makhluk yang paling kecil masing-masing memiliki fungsi dalam kehidupan. Pertanyaan kita adalah apa sebenarnya fungsi manusia dalam pentas kehidupan ini? Apakah sama fungsinya dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan? atau mempunyai fungsi yang lebih istimewa ?



Bagi seorang atheis, manusia tak lebih dari fenomena alam seperti makhluk yang lain. Oleh karena itu, manusia menurut mereka hadir di muka bumi secara alamiah dan akan hilang secara alamiah. Apa yang dialami manusia, seperti peperangan dan bencana alam yang menyebabkan banyak orang mati, adalah tak lebih sebagai peristiwa alam yang tidak perlu diambil pelajaran atau dihubungkan dengan kejahatan dan dosa, karena dibalik kehidupan ini tidak ada apa-apa, tidak ada Tuhan yang mengatur, tidak ada sorga atau neraka, seluruh kehidupan adalah peristiwa alam. Bagi orang atheis fungsi manusia tak berbeda dengan fungsi hewan atau tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai bagian dari alam.



Bagi orang yang menganut faham sekuler, manusia adalah pemilik alam yang boleh mengunakannya sesuai dengan keperluan. Manusia berhak mengatur tata kehidupan di dunia ini sesuai dengan apa yang dipandang perlu, dipandang baik dan masuk akal karena manusia memiliki akal yang bisa mengatur diri sendiri dan memutuskan apa yang dipandang perlu. Mungkin dunia dan manusia diciptakan oleh Tuhan, tetapi kehidupan dunia adalah urusan manusia, yang tidak perlu dicampuri oleh agama. Agama adalah urusan individu setiap orang yang tidak perlu dicampuri oleh orang lain apa lagi oleh negara.



Agama Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Allah (`abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha Besar maka manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab dan otoritas yang sangat besar.



Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan umat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Tuhan untuk manusia. Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas ketuhanan; menyebarkan rahmat Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia. Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.



Fungsi Khalifah



Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Alquran terhadap lingkungan bersumber dari fungi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.



Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, “Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri.” Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.



Karena itu dalam Alquran ditegaskan bahwa :



“Dan tidaklah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti manusia...” (QS. Al-An’am [6] : 38)



Bahwa semuanya adalah milik Allah, mengantarkan manusia kepada kesadaran bahwa apapun yang berada di dalam genggaman tangannya, tidak lain kecuali amanat yang harus dipertanggungjawabkan. “Setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap angin yang berhembus di udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan dimintakan pertanggungjawabannya, manusia menyangkut pemeliharaan dan pemanfaatannya”, demikian kandungan penjelasan Nabi Saw. tentang firman-Nya dalam Alquran



“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kemikmatan (yang kamu peroleh).” (At-Takatsur, [102]: 8)



Dengan demikian manusia bukan saja dituntut agar tidak alpa dan angkuh terhadap sumber daya yang dimilikinya, melainkan juga dituntut untuk memperhatikan apa yang sebenarnya dikehendaki oleh Pemilik (Tuhan) menyangkut apa yang berada di sekitar manusia.



“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta yang berada di antara keduanya, kecuali dengan (tujuan) yang hak dan pada waktu yang ditentukan” (QS Al-Ahqaf [46]: 3).



Pernyataan Allah ini mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya saja, melainkan juga harus berpikir dan bersikap demi kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya. Memang, istilah penaklukan alam tidak dikenal dalam ajaran Islam. Istilah itu muncul dari pandangan mitos Yunani yang beranggapan bahwa benda-benda alam merupakan dewa-dewa yang memusuhi manusia sehingga harus ditaklukkan.



Yang menundukkan alam menurut Alquran adalah Allah. Manusia tidak sedikit pun mempunyai kemampuan kecuali berkat kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.



“Mahasuci Allah yang menjadikan (binatang) ini mudah bagi kami, sedangkan kami sendiri tidak mempunyai kemampuan untuk itu.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 13)



Jika demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat. Aquran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad Saw. yang membawa rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu). Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi Muhammad Saw. bahkan memberi nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun benda-benda itu tak bernyawa. “Nama” memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan kesan itu mengantarkan kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama.



Ini berarti bahwa manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun pada saat yang sama, manusia tidak boleh tunduk dan merendahkan diri kepada segala sesuatu yang telah direndahkan Allah untuknya, berapa pun harga benda-benda itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda sehingga mengorbankan kepentingannya sendiri. Manusia dalam hal ini dituntut untuk selalu mengingat-ingat, bahwa ia boleh meraih apapun asalkan yang diraihnya serta cara meraihnya tidak mengorbankan kepentingannya di akhirat kelak.



Memanfaatkan Segala Potensi



Manusia merupakan khalifah di bumi ini, diciptakan oleh Allah dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan yang menyertainya. Kita diberi akal pikiran dan juga hawa nafsu sebagai pelengkapnya. Manusia telah diberikan berbagai fasilitas di muka bumi sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia. Semua yang kita perlukan telah terhampar di alam semesta, manusia hanya perlu mengelolanya saja.



Dalam kelangsungan hidup manusia terjadi berbagai perkembangan di dunia, semakin kompleksnya kebutuhan manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan terciptanya berbagai mesin-mesin dan berbagai alat komunikasi yang membantu meringankan kehidupan dan pekerjaan manusia. Didorong dengan nafsu keserakahannya, manusia hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, negara hanya berpikir untuk memajukan perekonomian dan pembangunan besar-besaran diberbagai sektor, tanpa memikirkan dampak lingkungan yang diakibatkan dari apa yang dilakukan manusia. Termasuk penduduk Indonesia perilakunya juga seperti itu, bisa dikatakan kepeduliannya sangat kecil terhadap lingkungan, ini tidak lepas dari tingkat kesadaran masyarakat dan juga desakan ekonomi yang juga menuntut masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya tanpa menghiraukan dampak lingkungan yang diakibatkan.



Kegiatan manusia di dunia ini banyak menimbulkan masalah bagi lingkungan, erosi tanah, polusi udara, banjir, tanah longsor, tanah yang hilang kesuburannya, hilangnya spesies-spesies dalam ekosistem, kekeringan, hilangnya biota-biota laut dan yang paling memprihatinkan adalah pemanasan suhu global, yaitu peristiwa pemanasan bumi yang disebabkan oleh peningkatan ERK (Efek Rumah Kaca) yang disebabkan oleh gas rumah kaca (GRK), seperti CO2, CH4, Sulfur dan lain-lain yang menyerap sinar panas atau menyebabkan terperangkapnya panas matahari (sinar infra merah). ERK (greenhouse effect) bukan berarti disebabkan oleh bangunan-bangunan yang berdinding kaca, tapi hanya merupakan istilah yang berasal dari para petani di daerah iklim sedang yang menanam tanaman di rumah kaca.



Global Warming sangat perlu diperhatikan oleh seluruh penduduk dunia, dan termasuk didalamnya penduduk Indonesia, dengan bersinergi menurunkan dan memperlambat peningkatan greenhouse effect. Langkah-langkah nyata harus dilakukan oleh masyarakat, karena sangat besarnya dampak yang diakibatkan oleh pemanasan global bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain yang hidup di bumi.



Kita ketahui Indonesia merupakan negara maritim. Pemanasan global yang saat ini terjadi akan memicu naiknya suhu atmosfer bumi, dan akan menaikkan permukaaan air laut, yang juga didukung oleh pencairan es di kutub bumi. Hal ini dapat memicu tenggelamnya negara kita, didahului dengan tenggelamnya ribuan pulau-pulau kecil yang dimiliki Indonesia. Kalau pemanasan global tidak cepat ditanggulangi dan membiarkan kegiatan-kegiatan manusia yang tidak ramah dengan lingkungan, mungkin beberapa abad lagi negara kita akan tenggelam dan berakhirlah peradaban manusia di dunia.



Seiring pertumbuhan penduduk yang cenderung tidak dapat dikendalikan dan selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini juga terjadi di Indonesia, akan memicu naiknya kebutuhan-kebutuhan manusia seperti pangan, tempat tinggal, listrik, BBM dan banyak kebutuhan lainnya. Kesemuanya itu akan meningkatkan kebutuhan manusia akan lahan-lahan yang digunakan untuk produksi pertanian, perkebunan, pertambangan, tempat tinggal, jalan-jalan dan fasilitas umum. Hal ini tidak bisa dipungkiri, dan akhirnya terjadilah penebangan pohon-pohon dan hutan untuk memenuhi kebutuhan untuk bahan baku industri tanpa menghiraukan dampak lingkungan yang akan diderita.



Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, “Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri.” Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.



Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Allah untuk manusia. Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang. ***

About these ads

Rate this:













26 Votes



Share this:



Facebook91

Twitter3

Cetak

Surat elektronik

Google +1



Like this:

Suka

One blogger likes this.



Karida



Kategori : Opini

Tag : Artikel, Berita, Budaya, Fokus Kajian, Informasi, Opini

Navigasi tulisan

← REVITALISASI FUNGSI GERAKAN MAHASISWA MENUJU TATANAN MASYARAKAT BERKEADABAN

DUNIA ISLAM KUTUK PELANGGARAN ISRAEL ATAS MASJID AL-AQSHA →

11 pemikiran pada “FUNGSI MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI”



imam santoso pada April 25, 2010 pada 10:48 am berkata:



Assalamualaikum, nice blog

arthawijaya pada Oktober 10, 2010 pada 10:31 am berkata:



syukron jazilan ya……….

rikha pada Desember 1, 2010 pada 12:04 pm berkata:



ote bangethss,,dech!!! i like it !!

Gus Taqi pada April 6, 2011 pada 5:12 pm berkata:



Subhanallah. Terima kasih atas pencerahan dari penulis dan pengelola blog ini. Mohon ijin untuk di-share (berdasar link aslinya). Semoga ilmu anda semakin bertambah.

kozam pada April 8, 2011 pada 5:15 pm berkata:



mantaf gan…:D

Syamsul Bahri pada Maret 1, 2012 pada 10:44 pm berkata:



Makasih ya share nya.

Ana pake beberapa buat tugas ana.

Sekali lagi syuqron yah…

Yusuf pada Maret 12, 2012 pada 1:23 pm berkata:



Berdasarkan ayat al-Qur’an paling tidak kholifah memiliki tiga makna;

Pertama, Kholifah bermakna penguasa bumi/menjaga kelestarian alam (2:30), seperti yang disebut pada artikel di atas. Ini berlaku untuk semua orang, baik kafir maupun mukmin. Namun ada makna kholifah yang lebih spesifik bagi orang mukmin, diantaranya:



Kedua, Kholifah bermakna penyelenggara tauhid (24:55)

Ketiga, kholifah bermakna pelaksana hukum-hukum Alloh (syari’at Islam) (38:26)

ilma pada April 23, 2012 pada 12:05 pm berkata:



alhamdulillah diingatkan kembali.. terima kasih.. :)

arya pada Juli 27, 2012 pada 4:00 am berkata:



alhamdulillah sangat bermanfaat bagi saya>

Ega AprilSandara Park pada Agustus 9, 2012 pada 3:09 pm berkata:



terimakasih :)

amet pada September 17, 2012 pada 4:51 am berkata:



terimakasih telah memberikan pencerahan, mohon ijin untuk dishare ya…



Tinggalkan Balasan



berita Pictures, Images and Photos

Islam is peace Pictures, Images and Photos

Berita Redaksi

Gaun Hitam (Kumpulan Cerpen Anak)

NAZARUDDIN DICURIGAI MEMBAWA RAHASIA KELAM DEMOKRAT

JAKARTA MUSTAHIL JADI PUSAT GEMPA

MENKES: BAKTERI E-COLI JENIS BARU BELUM KE RI (Tapi Menkes meminta msyarakat waspada, karena bakteri strain baru ini resisten antibiotik)

INGIN HINDARI HUKUM, MENGAKULAH SAKIT

JASAD OSAMA DIBURU PEMBURU HARTA KARUN

2030, PAKISTAN GESER INDONESIA SEBAGAI NEGARA MUSLIM TERBESAR

20 TAHUN MENDATANG, UMAT MUSLIM INGGRIS 5,5 JUTA

9 KEBIASAAN MENYEGARKAN OTAK

PISANG, OBAT STRES ALAMI (Pisang dianjurkan sebagai camilan pencegah depresi)

Berita Terpopuler

FUNGSI MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI

PERAN DAN FUNGSI ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK

Kumpulan Kata-kata Bijak

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AGAMA-AGAMA

PERAN DAN FUNGSI ORGANISASI MAHASISWA

MENGELOLA KONFLIK DALAM UPAYA MEMBANGUN KERJA SAMA TIM

PENGARUH KESULITAN BELAJAR SISWA (Sebuah Studi Kepustakaan)

FILSAFAT DAN HAKEKAT MANUSIA (sebuah pengantar)

MASJID ISTIQLAL DI DESAIN OLEH SANG ARSITEK KRINSTEN

Arsip

Jadwal Shalat



jadwal shalat Surabaya

Freedom For Palestine – Boycott Israel

Statistik Pengunjung

268,552 hits

free counters

[Click to see how many people are online]

Link

ANTARA News

DETIK.COM

Eramuslim.Com

Hidayatullah.com

HMI NEWS.com

Kapanlagi.com

KOMPAS.COM

MEDIA INDONESIA.COM

OKEZONE.COM

Pikiran Rakyat.com

Rakyat Merdeka Online

Republika Online

Seputar-indonesia.com

Suara Islam.com

Sufi News.com

TEMPO INTERAKTIF

The Jakartapost

VIVA NEWS. COM

Voa-Islam

[SEO Monitor by MyPagerank.Net] [BackLink by Counters 4 U]



RSS Feed RSS - Tulisan



RSS Feed RSS - Komentar



Sabtu, 17 November 2012

sejarah islam

Islam muncul di Semenanjung Arab pada kurun ke-7 masihi apabila Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu daripada Allah s.w.t. Selepas wafatnya Rasullullah s.a.w. kerajaan Islam berkembang sejauh Lautan Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Walau bagaimanapun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umaiyyah, kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Seljuk Turki Seljuk, kerajaan Uthmaniyyah Turki Uthmaniyyah, Empayar Moghul India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi antara empayar yang terkuat dan terbesar di dunia. Tempat pembelajaran ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam yang agung. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli falsafah dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutamanya pada Zaman Keemasan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masihi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropah. Selepas Perang Dunia I, Empayar Turki Uthmaniyyah iaitu empayar Islam terakhir tumbang menyembah bumi.

  Ibadah kepada sang kholiq

  
                                                                   
                                                                    Ibadat dalam Islam mempunyai ciri-ciri yang tersendiri yang      berbeza sama sekali daripada konsep ibadah di dalam agama dan kepercayaan yang lain. Antara ciri-ciri tersebut ialah tidak ada sebarang perantaraan di antara Allah dan manusia, dan ibadat dalam Islam tidak terikat dengan sesuatu tempat atau masa yang tertentu.
Firman Allah SWT :
Maksudnya:“Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepada Ku”
(Az-Zariyat: 56)
Rasulullah SAW bersabda. ( Terjemahannya ):
“Seluruh muka bumi ini adalah masjid untukku; Suci dan bersih.”
Ibadat itu terdiri daripada berbagai bentuk, bukan satu macam sahaja sehingga manusia merasa tidak jemu dalam menunaikan ibadatnya. Peningkatan ibadat itu pula berbeza dan beraneka rupa sesuai dengan perangai, kecenderungan dan minat manusia itu sendiri.
Ibadat di dalam Islam merangkumi segala kegiatan manusia dari segi rohaniah dan jasmaniah. Tiap-tiap seorang muslim boleh mencampurkan urusan dunia dan akhirat, inilah kombinasi yang indah di dalam Islam yang tidak terdapat di dalam agama-agama lain.
Pintu untuk membuat ibadat adalah terbuka di semua penjuru. Semua aktiviti manusia sehingga makan dan minum pun boleh menjadi ibadat jika ia berniat untuk mengumpulkan tenaga bagi memperjuangkan perkara-perkara yang baik seperti yang disuruh oleh Islam.

Pengertian Dan Ruang Lingkup Ibadat

Perkataan ibadat datang dari perkataan Arab. Dari segi bahasa bererti: patuh, taat, tunduk, menyembah dan perhambakan diri kepada sesuatu.
Dari segi istilah agama: Ibadat bererti tindakan menurut dan mengikat diri dengan sepenuhnya kepada segala perkara-perkara yang disyariatkan oleh Allah dan diseru oleh para Rasul, sama ada ia berbentuk suruhan atau larangan.
Di antara ayat perintah beribadat, contohnya sebagaimana firman Allah SWT :
Maksudnya:
“Dirikanlah sembahyang serta berikan zakat.”
(An-Nisa’ : 77)
Sementara itu banyak terdapat ayat al Qur’an dan al Hadis yang mewajibkan supaya beribadat. Di antaranya:

Maksudnya :
“Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu.”
(Az-Zaariyat : 56)
Firman Allah SWT lagi:


Maksudnya :
“Wahai sekalian manusia beribadahlah kepada Tuhan kau yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu (menjadi orang-orang yang) bertaqwa.”
(Al-Baqarah : 21)
Daripada ayat di atas boleh dibuat kesimpulan berikut:
  1. Allah SWT menciptakan umat manusia dan memerintah mereka supaya melakukan ibadat serta menjunjung perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya.
  2. Tujuan sebenar Allah SWT menciptakan manusia ialah untuk beribadat. Manusia diwajibkan beribadat kepada Allah SWT serta mengemukakan ibadah-ibadahnya, hanya kepada Allah tanpa menyekutui Allah dengan sesuatu makhluk.
  3. Mewajibkan dan tugas beribadat sentiasa dituntut hingga sampai menemui Allah, seseorang itu tidak akan terlepas daripada tugas tersebut walaupun jiwanya telah meningkat tinggi dan sentiasa dalam perhubungan yang kuat dengan tuhannya.
  4. Setiap peribadatan hendaklah berdasarkan keikhlasan yang lahir daripada hati yang redha, sebagai mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Pembahagian Dan Matlamat Ibadah

Ibadah terbahagi kepada tiga iaitu ibadah asas (fardu ain), ibadah fardu kifayah dan ibadah umum.
  1. Ibadah Asas.
  2. Ibadah asas ialah ibadat yang merupakan fardu ain yang merangkumi soal-soal aqidah sperti dalam rukun iman yang enam. Ia juga merupakan amalan wajib yang perlu ditunaikan oleh setiap orang muslim seperti yang terkandung dalam rukun Islam. Ini bererti bahawa sebelum kita melaksanakan ibadat yang lain, kedua-dua ibadat yang asas ini perlu dilaksanakan terlebih dahulu.
  3. Ibadah Fardu Kifayah.
  4. Bidang ibadat ini menitikberatkan kepada amalan-amalan sosial dalam masyarakat Islam yang merupakan nadi atau urat saraf yang menghubungkan antara antara satu sama lain. Ia meliputi menyelenggarakan mayat untuk dikuburkan, menegakkan jihad dalam semua bidang, menegakkan sekolah dan institusi pengajian tinggi (dalam semua bidang yang diperlukan), mewujudkan ekonomi Islam, mewujudkan pentadbiran Islam dan melaksanakan kebajikan am.
  5. Ibadah Umum.
  6. Ibadah umum ialah segala kegiatan manusia yang tunduk kepada hukum-hukum dan nilai-nilai agama Islam. Segala aktiviti dan amalan manusia dan tugas-tugasnya sehari-hari tergolong dalam istilah ibadah jika ia dilaksana dengan ikhlas dan jujur. Ibadah umum boleh dibahagikan kepada dua bahagian :
  • Peribadi dan akhlak yang tinggi yang boleh mendatangkan pahala seperti bercakap benar, amanah jujur merendah diri, tidak mementingkan diri sendiri atau menganggap diri lebih tinggi dan mulia daripada orang lain, menunaikan janji dan tidak mengkhianati orang lain.

Firman Allah SWT: Maksudnya:
“…hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertakwa dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa ( maksiat )…”
( Al- Iara’ : 37 )
Sabda Rasulullah SAW ( Terjemahannya ) :
“ Iman itu mempunyai 77 cabang dan malu ialah salah satu daripada cabang iman.
( Al Bukhari )
Termasuk dalam erti iman ialah sayang kepada saudaranya. Sabda Rasulullah SAW maksudnya :
“Tidak beriman ( iman yang sempurna ) salahnya ( sesama Muslim ) sebagaimana ia mencintai dirinya . “
( Al Bukhari )
Ibadah umum dalam bentuk mengatur cara kehidupan seharian daripada pengurusan keperluan peribadi sehinggalah kepada cara membina negara, perhubungan antara bangsa, cara melaksanakan hukum dalam masa perang dan damai. Semuanya ada peraturan-peraturan akhlak yang mulia daripada perspektif Islam yang boleh membuat amalan-amalan kita itu menjadi ibadah.

Syarat-Syarat Bagi Sesuatu Amalan (Adat) Menjadi Ibadah

Semua pekerjaan kita boleh menjadi ibadah jika dilakukan mengikut cara-cara yang telah ditetapkan oleh Islam. Ia mesti mengandungi perhubungan dua hala. Iaitu perhubungan kita dengan Allah dan perhubungan kita sesama manusia.
Firman Allah SWT :
Maksudnya:
“Akan ditimpa kehinaan ke atas mereka itu di mana sahaja. Mereka berada melainkan mereka menghubungkan diri dengan Allah dan menghubungkan diri sesama manusia”.
Kalau kita hanya menegakkan salah satu dari dua hubungan ini sahaja, umpamanya perhubungan sesama manusia sahaja tanpa memberikan perhatian kepada perhubungan dengan Allah SWT dan tidak menurut perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW, ia tidak dikira ibadah dan Allah mungkin menimpakan azab dan kehinaan ke atas kita.
Oleh itu, amalan-amalan biasa hanya akan diakui sebagai ibadat jika ia memenuhi syarat-syarat berikut:
  1. Amalan yang dikerjakan itu hendaklah diakui Islam, iaitu sesuai dengan hukum-hukum syariat dan tidak bercanggah dengan hukum-hukum tersebut.
  2. Amalan-amalan itu dikerjakan dengan
  3. Amalan-amalan itu hendaklah dibuat dengan seelok-eloknya bagi menepati kehendak-kehendak hadis Nabi SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim yang bererti; “Sesungguhnya Allah mewajibkan kebaikan pada tiap-tiap sesuatu.”
  4. Ketika membuat kerja-kerja hendaklah sentiasa menurut hukum-hukum syariat dan batasnya, tidak menzalimi orang, tidak khianat, tidak menipu dan tidak menindas atau merampas hak orang.
  5. Dalam mengerjakan amalan-amalan dunia itu tidak lalai dan tidak cuai dari menjalankan kewajipan ibadat yang khusus seperti solat, puasa dan sebagainya sesuai dengan firman Allah SWT :

Maksudnya :
“(Ibadat itu dikerjakan oleh) orang-orang yang kuat imannya yang tidak dilalaikan oleh perniagaan atau berjualbeli daripada menyebut serta mengingati Allah dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat. Mereka takutkan hari (kiamat) yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan.”
(An-Nuur : 37)
Jadi bila sahaja seorang mukmin dapat menyempurnakan kelima-lima syarat di atas dalam mengendalikan segala pekerjaan dan urusan hidupnya setiap hari dia adalah dikira sentiasa beribadat kepada Allah meskipun dia tidak duduk di masjid-masjid atau di surau-surau ketika membuat kerja-kerja tersebut.

Kesimpulan

Konsep ibadah dalam Islam adalah amat luas dan menyeluruh, merangkumi tingkah laku dan amalan manusia seluruhnya yang dikerjakan menurut ajaran Islam. Ibadah mempunyai kaitan yang rapat dengan akhlak. Menerusi ibadah yang betul akan melahirkan kelakuan yang baik bersopan dan berakhlak mulia. Nilai akhlak berpunca daripada agama ditetapkan oleh al Qur’an dan al sunnah. Setiap amalan yang memenuhi syarat-syarat berkenaan boleh menjadi ibadah.