17.16
Alquran adalah kitabullah yang diturunkan lafal dan maknanya kepada Nabi
Muhammad SAW. Alquran adalah kitab suci yang kekal abadi dan
terpelihara serta dijaga oleh Allah SWT sampai akhir zaman.
Allah
SWT berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 9, "Sesungguhnya, Kamilah yang
menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami yang benar-benar
memeliharanya." Rasulullah SAW memelihara Alquran dengan menghafalkan
setiap ayat yang diwahyukan kepadanya.
Bahkan, Allah SWT telah
menjamin terpeliharanya hafalan Nabi SAW terhadap ayat-ayat Alquran.
"Janganlah kamu menggerakan lidahmu untuk (membaca] Alquran karena
hendak cepat-cepat menguasainya, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. (QS
Al-Qiyamah 16-17]
Rasulullah SAW sangat mendorong sahabat dan
umatnya untuk menghafal ayat-ayat suci Alquran. Orang-orang yang
menghafal Alquran mendapat posisi yang istimewa di mata Allah SWT dan
Rasulullah SAW. Mereka yang menjaga Alquran lewat hafalan akan mendapat
posisi yang terhormat dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Nabi
Muhammad SAW mengibaratkan orang yang tak memiliki hafalan Alquran
sebagai gubuk kumuh yang nyaris roboh. "Orang yang tidak mempunyai
hafalan Alquran sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh."
(HR Tirmidzi). Lantas apa saja keistimewaan yang akan diraih seorang
hamba yang menghafal Alquran?
Alquran merupakan pedoman hidup
bagi orang yang ingin bahagia di dunia dan akhirat. Menurut dia,
Rasulullah SAW mendorongan umatnya untuk mencintai Alquran. Amr bin
Salmah, seorang sahabat Nabi SAW, karena kemampuannya menghafal Alquran,
pada usia tujuh tahun telah mendapat posisi yang istimewa di kalangan
masyarakatnya. Atas kepandaiannya menghafal Alquran, ia selalu ditunjuk
menjadi imam shalat jamaah atau shalat jenazah.
Hal itu sesuai
dengan hadis Nabi SAW, "Orang yang paling banyak menghafal ayat-ayat
Alquran lebih utama untuk menjadi imam." Demikian pula dengan Ibnu
Abbas. Pada usia 10 tahun, ia telah hafal 30 juz. (Bukhari - Fathul
Bari). Ia pun kemudian menjadi ulama besar dalam tafsir karena ingatan
yang sangat terjaga pada masa kanak-kanak.
"Ahli tafsir terbaik adalah Ibnu Abbas," ujar Abdullah bin Masud.
Bahkan
mereka yang mampu menghafal Alquran dalam sebuah hadis disebutkan akan
merasakan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu.
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah
menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR
Hakim)
Selain itu, Alquran juga menjanjikan kebaikan, berkah, dan
kenikmatan bagi penghafalnya. Rasulullah SAW dalam hadis yang
diriwayatkan Bukhari dan Muslim bersabda,
"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya."
Mereka
yang hafiz Alquran pun akan mendapatkan penghargaan khusus dari
Rasulullah SAW. Hal itu pernah terjadi ketika proses pemakaman para
syuhada yang gugur di Perang Uhud. "Adalah nabi mengumpulkan di antara
dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara
keduanya yang lebih banyak hafal Alquran, ketika ditunjuk kepada salah
satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR
Bukhari)
Nabi SAW pun lebih mempercayai orang yang memiliki
hafalan Alquran paling banyak sebagai pemimpin. Dari Abu Hurairah ia
berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak
jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per
satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi
yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surah apa yang kau hafal?
"Aku hafal surah ini.. surah ini.. dan surat Al Baqarah."
"Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi.
‘’Benar,’’ jawab Shahabi
Nabi
bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR
At-Turmudzi dan An-Nasai). Selain itu, orang-orang yang hafal Alquran
adalah mereka yang diberi ilmu. Tak heran, jika anak-anak yang hafiz
Alquran mampu menoreh prestasi yang cemerlang di sekolahnya.
Bahkan,
ada pula hadis yang menempatkan para hafiz di posisi yang amat mulia.
"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat
bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli
Alquran. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR Ahmad).
Selain
mendapat jaminan kemuliaan di dunia, diakhirat kelak nanti para
penghafal Alquran akan memiliki derajat yang lebih tinggi. Jaminannya
adalah surga. Sungguh, luar biasa. Umat Muslim pun diajarkan untuk
menghormati para penghafal Alquran.
0 komentar:
Posting Komentar